Seringkah anda
memperhatikan kemasan saat anda membeli makanan atau minuman? Ketika membeli
gorengan di pedagang-pedangan kaki lima misalnya. Mereka biasanya mengemas
dengan kertas bekas print out yang di balik. Sehingga dari luar kertas
itu tampak putih bersih dan rapi. Tapi tulisan-tulisan bekas print out
terlihat jelas di dalamnya. Hal tersebut memang akan terlihat rapi, tapi
mengabaikan nilai-nilai kesehatan.
Kemasan
makanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari makanan yang sehari-hari
kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
bungkus, dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan semata. Sebetulnya
tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang
anda cermat memilih jenis kemasan makanan.
Sikap
hati-hati dan waspada sangat dibutuhkan agar dapat menghindar dari bahaya
bungkus pengemas mengandung racun. Barang yang mungkin biasa kita pakai untuk
membungkus makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan dampak & efek
luar biasa buruk bagi kesehatan tubuh kita.
Di bawah ini
merupakan beberapa macam / jenis kemasan makanan dan minuman yang harus
diwaspadai karena bisa saja mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda:
1. Pembungkus Kertas Non
Makanan
Hati-hati
jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah,
dan lain sebagainya. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan
makanan tidak didesain khusus untuk makanan sehingga mengandung zat berbahaya
seperti timbal, karbon, dan lain sebagainya. Timbal dapat mudah berpindah ke
makanan jika terkena minyak dan panas yang mampu menyebabkan pucat, kelumpuhan.
Bahwa kertas bekas tersebut mengandung logam berat.
Penggunaan
kertas sebagai bahan pengemas pangan juga patut mendapat perhatian. Para
pedagang makanan gorengan (tempe, tahu, pisang, sukun, singkong, combro,
bala-bala, ayam), khususnya yang dijajakan keliling dan mangkal di pinggir
jalan, sering sekali menggunakan kantong yang terbuat dari kertas bekas Koran,
print out computer, atau hasil fotokopi.
Adanya kontak
antara makanan dan kertas pembungkus terlihat jelas dari minyak yang merembes
ke kertas. Sebaliknya, logam-logam berat dari tinta Koran, tinta printer, atau
tinta mesin fotokopi akan berpindah dari kertas ke makanan yang dikemas.
Logam berat
yang paling dikhawatirkan bermigrasi dari pembungkus ke makanan adalah timbal
(Pb). Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ciri-ciri
keracunan timbal antara lain pucat, sakit, dan kelumpuhan. Keracunan yang
terjadi dapat bersifat kronis maupun akut, tergantung kepada lamanya paparan.
2. Pembungkus Styrofoam / Stereofoam / Polystyrene
Bungkus yang
umumnya berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan kotak bungkus luar
makanan. Bahayanya yaitu jika makanan tersebut kontak langsung dengan lapisan
sterofom. Lapisan sterofoam tersebut jika terkena panas dapat mencairkan banyak
residu sterofom yang bisa menyebabkan endocrine disrupter akibar zat karsinogen
yang beracun. Umumnya pembungkus makanan ini sudah menjadi salah satu pilihan
pembungkus favorit tukang somay, tukang lumpia basah, tukang nasi goreng,
tukang mi tektek, dan lain sebagainya. Selain itu bahan Styrofoam bersifat
tahan lama yang tidak akan terurai secara alamiah dalam waktu puluhan atau
mungkin bahkan ratusan tahun. Jika dibakar, maka racun yang menguap ke udara
jika terhirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius.
Larangan
penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan di New York akan mulai
berlaku pada 1 Juli mendatang, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
“Polystyrene
merupakan sumber utama sampah yang merusak lingkungan dan berbahaya bagi
kehidupan,” kata kantor walikota dalam sebuah pernyataan.
Polystyrene
berbusa, biasa dikenal dengan nama merek styrofoam, merupakan polimer industri
besar yang dibuat menjadi wadah makanan seperti cangkir minuman, karton telur
dan piring sekali pakai serta nampan.
Bahan ini
banyak digunakan di seluruh dunia karena kemampuannya untuk mempertahankan
panas dan transmisi air uap dengan baik.
Tapi pakar
lingkungan berpendapat lain, menurut mereka Polystyrene butuh waktu
bertahun-tahun untuk hancur dan sering berakhir di tempat pembuangan sampah dan
lautan.
Lebih dari 70
kota di AS telah melarang styrofoam, termasuk Washington, San Francisco,
Oakland dan Seattle.[fq/islampos]
“Produk-produk
ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang nyata dan sudah tidak punya tempat
lagi di kota New York,” kata Walikota Bill de Blasio, sembari menyerukan kota-kota
lain AS untuk mengikuti langkah mereka.
“seperti
halnya plastic, komponen penyusun styrofoam
tidak tahan pada suhu tinggi, sehingga dapat menyebabkan perpindahan
komponen kimia dari Styrofoam ke
dalam makanan yang kita konsumsi.”
“Selain
menyebabkan kanker, system reproduksi seseorang juga dapat terganggu.
Berdasarkan hasil penelitian, Styrofoam
dapat menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak-anak yang terbiasa
mengonsumsi styrene juga bias
kehilangan kreativitas dan pasif.”
Paparan dalam
jangka panjang tentu saja akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya, dapat muncul gejala saraf, seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia. (Hadi, 2004)
3. Plastik Air Minum Dalam Kemasan / AMDK
Botol dan
gelas air minum pada kemasan air mineral dengan bahan polyethylene
terephthalate atau PET mengandung zat karsinogen yang dapat membahayakan
kesehatan tubuh manusia apabila terminum bersama minuman. Jika kita menggunakan
botol atau gelas tersebut berulang-ulang kali, maka bisa jadi racun karsinogen
tersebut larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan
memberikan efek yang merugikan kesehatan. Oleh sebab itu sebaiknya kita tidak
memakai ulang botol dan gelas air minum kemasan dan hanya menggunakan kemasan
minuman khusus untuk minuman yang aman dari zat-zat berbahaya.
4. Hasil Daur Ulang Plastik Bekas
Barang-barang
yang terbuat dari plastik bekas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang
merugikan kesehatan kita. Umumnya para pedagang kaki lima menggunakan plastik
baru tapi mereka tidak tahu kalau plastik kresek itu dibuat dari plastik bekas
yang mengandung zat berbahaya. Plastik bekas biasanya memiliki tekstur yang
agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, dan sebagainya tapi tidak
menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus terbuat dari bahan plastik bekas
berbahaya bagi kesehatan kita.
Plastik
tersusun dari monomer-monomer yang membentuk polimer, yaitu polyetilen, polypropilen, dan polyvinylchloride (PVC) yang tidak tahan
pada suhu tinggi. Penggunaan plastik sebagai pengemas makanan, terutama makanan
yang masih panas, sangat berbahaya.
Komponen
polimer dari plastik akan mudah terurai menjadi monomer yang dapat bermigrasi
ke dalam makanan dan bias menimbulkan dioksin bagi yang mengonsumsinya. Dioksin
adalah suatu zat beracun yang dapat menyebabkan kanker dan mengurangi sistem
kekebalan tubuh seseorang.
Dalam
kehidupan sehari-hari, penggunaan plastik yang tidak tepat guna sudah saatnya
dihindari, seperti plastic kresek hitam yang sering digunakan sebagai
pembungkus gorengan. Plaktik salah lainnya, menjadikan plastik sebagai
pembungkus ketupat yang akan direbus.
Demikian juga
penggunaan gelas plastic pada pembuatan kopi atau the panas, serta penggunaan
kantong plastic untuk pembungkus makanan panas yang berkuah seperti: bakso, mi
kuah, capcay, atau sup.
Meskipun
belum ada data spesifik yang membuktikan praktik-praktik tersebut berbahaya
bagi kesehatan manusia, dikhawatirkan (apalagi untuk makanan yang menggunakan
minyak/lemak) dapat mempermudah pindahnya komponen kimia pada plastik ke dalam
makanan. Komponen tersebut berupa komponen monomer dari plastik dan juga
komponen mikro, seperti: timbal yang terdapat pada plastik kresek hitam.
5. Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine
Bahan melamin
ternyata tidak semuanya aman bagi kesehatan kita dan dapat memicu kanker.
Berdasarkan uji klinis terdapat sebagian merek produk melamine di Indonesia
yang mengandung racun formaldehid atau formalin. Racun tersebut adalah
merupakan hasil polimerisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan residu
formaldehid yang menempel pada barang-barang tersebut. Apabila residu itu ikut
nimbrung masuk ke dalam perut badan kita melalui makanan dan minuman, maka bisa
menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit lain yang sangat
berbahaya.
Nah, marilah
kita menjaga diri dan mulai waspada dengan lebih peduli terhadap kemasan
makanan yang digunakan. Ada baiknya kita membawa wadah khusus makanan dari
rumah ketika membeli makanan. Hal itu selain mengurangi resiko kemasan
berbahaya juga mengurangi pemakaian plastik yang saat ini mengakibatkan
tingginya sampah di Indonesia. [ds/islampos/organisasi.org]
#Lebih baik mencegah, daripada mengobati J
#Sehat itu murah, dan sakit itu mahal J
#Salam sehat untuk kita semua J
Sumber:
Made Astawan. 2012. Jangan Takut Makan Enak. Jakarta: Kompas
https://www.islampos.com/waspadai-bahaya-yang-disebabkan-oleh-kemasan-makanan-138434/
No Deposit Casinos USA 2021 | Best No Deposit Bonus Codes
BalasHapusMost 폴 댄스 도끼 Casino 사설토토사이트 Sites 2021 ✔️ Top No Deposit Bonuses Codes. 5. 10bet Lincoln Casino. Lincoln 해외에서 축구 중계 사이트 Casino 7 포커 · 888 Casino. · Caesars Casino.