Senin, 19 Januari 2015

Awas Bahaya Kemasan Makanan Bagi Kesehatan Tubuh Kita…!



 
Seringkah anda memperhatikan kemasan saat anda membeli makanan atau minuman? Ketika membeli gorengan di pedagang-pedangan kaki lima misalnya. Mereka biasanya mengemas dengan kertas bekas print out yang di balik. Sehingga dari luar kertas itu tampak putih bersih dan rapi. Tapi tulisan-tulisan bekas print out terlihat jelas di dalamnya. Hal tersebut memang akan terlihat rapi, tapi mengabaikan nilai-nilai kesehatan.
Kemasan makanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus, dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan semata. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang anda cermat memilih jenis kemasan makanan.
Sikap hati-hati dan waspada sangat dibutuhkan agar dapat menghindar dari bahaya bungkus pengemas mengandung racun. Barang yang mungkin biasa kita pakai untuk membungkus makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan dampak & efek luar biasa buruk bagi kesehatan tubuh kita.
Di bawah ini merupakan beberapa macam / jenis kemasan makanan dan minuman yang harus diwaspadai karena bisa saja mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda:
1. Pembungkus Kertas Non Makanan
Hati-hati jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah, dan lain sebagainya. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan makanan tidak didesain khusus untuk makanan sehingga mengandung zat berbahaya seperti timbal, karbon, dan lain sebagainya. Timbal dapat mudah berpindah ke makanan jika terkena minyak dan panas yang mampu menyebabkan pucat, kelumpuhan. Bahwa kertas bekas tersebut mengandung logam berat.
Penggunaan kertas sebagai bahan pengemas pangan juga patut mendapat perhatian. Para pedagang makanan gorengan (tempe, tahu, pisang, sukun, singkong, combro, bala-bala, ayam), khususnya yang dijajakan keliling dan mangkal di pinggir jalan, sering sekali menggunakan kantong yang terbuat dari kertas bekas Koran, print out computer, atau hasil fotokopi.
Adanya kontak antara makanan dan kertas pembungkus terlihat jelas dari minyak yang merembes ke kertas. Sebaliknya, logam-logam berat dari tinta Koran, tinta printer, atau tinta mesin fotokopi akan berpindah dari kertas ke makanan yang dikemas.
Logam berat yang paling dikhawatirkan bermigrasi dari pembungkus ke makanan adalah timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ciri-ciri keracunan timbal antara lain pucat, sakit, dan kelumpuhan. Keracunan yang terjadi dapat bersifat kronis maupun akut, tergantung kepada lamanya paparan.
2. Pembungkus Styrofoam / Stereofoam / Polystyrene
Bungkus yang umumnya berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan kotak bungkus luar makanan. Bahayanya yaitu jika makanan tersebut kontak langsung dengan lapisan sterofom. Lapisan sterofoam tersebut jika terkena panas dapat mencairkan banyak residu sterofom yang bisa menyebabkan endocrine disrupter akibar zat karsinogen yang beracun. Umumnya pembungkus makanan ini sudah menjadi salah satu pilihan pembungkus favorit tukang somay, tukang lumpia basah, tukang nasi goreng, tukang mi tektek, dan lain sebagainya. Selain itu bahan Styrofoam bersifat tahan lama yang tidak akan terurai secara alamiah dalam waktu puluhan atau mungkin bahkan ratusan tahun. Jika dibakar, maka racun yang menguap ke udara jika terhirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Larangan penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan di New York akan mulai berlaku pada 1 Juli mendatang, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
Polystyrene merupakan sumber utama sampah yang merusak lingkungan dan berbahaya bagi kehidupan,” kata kantor walikota dalam sebuah pernyataan.
Polystyrene berbusa, biasa dikenal dengan nama merek styrofoam, merupakan polimer industri besar yang dibuat menjadi wadah makanan seperti cangkir minuman, karton telur dan piring sekali pakai serta nampan.
Bahan ini banyak digunakan di seluruh dunia karena kemampuannya untuk mempertahankan panas dan transmisi air uap dengan baik.
Tapi pakar lingkungan berpendapat lain, menurut mereka Polystyrene butuh waktu bertahun-tahun untuk hancur dan sering berakhir di tempat pembuangan sampah dan lautan.
Lebih dari 70 kota di AS telah melarang styrofoam, termasuk Washington, San Francisco, Oakland dan Seattle.[fq/islampos]
“Produk-produk ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang nyata dan sudah tidak punya tempat lagi di kota New York,” kata Walikota Bill de Blasio, sembari menyerukan kota-kota lain AS untuk mengikuti langkah mereka.
“seperti halnya plastic, komponen penyusun styrofoam tidak tahan pada suhu tinggi, sehingga dapat menyebabkan perpindahan komponen kimia dari Styrofoam ke dalam makanan yang kita konsumsi.”
“Selain menyebabkan kanker, system reproduksi seseorang juga dapat terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, Styrofoam dapat menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bias kehilangan kreativitas dan pasif.”
Paparan dalam jangka panjang tentu saja akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya, dapat muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia. (Hadi, 2004)
3. Plastik Air Minum Dalam Kemasan / AMDK
Botol dan gelas air minum pada kemasan air mineral dengan bahan polyethylene terephthalate atau PET mengandung zat karsinogen yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia apabila terminum bersama minuman. Jika kita menggunakan botol atau gelas tersebut berulang-ulang kali, maka bisa jadi racun karsinogen tersebut larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan memberikan efek yang merugikan kesehatan. Oleh sebab itu sebaiknya kita tidak memakai ulang botol dan gelas air minum kemasan dan hanya menggunakan kemasan minuman khusus untuk minuman yang aman dari zat-zat berbahaya.
4. Hasil Daur Ulang Plastik Bekas
Barang-barang yang terbuat dari plastik bekas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan kesehatan kita. Umumnya para pedagang kaki lima menggunakan plastik baru tapi mereka tidak tahu kalau plastik kresek itu dibuat dari plastik bekas yang mengandung zat berbahaya. Plastik bekas biasanya memiliki tekstur yang agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, dan sebagainya tapi tidak menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus terbuat dari bahan plastik bekas berbahaya bagi kesehatan kita.
Plastik tersusun dari monomer-monomer yang membentuk polimer, yaitu polyetilen, polypropilen, dan polyvinylchloride (PVC) yang tidak tahan pada suhu tinggi. Penggunaan plastik sebagai pengemas makanan, terutama makanan yang masih panas, sangat berbahaya.
Komponen polimer dari plastik akan mudah terurai menjadi monomer yang dapat bermigrasi ke dalam makanan dan bias menimbulkan dioksin bagi yang mengonsumsinya. Dioksin adalah suatu zat beracun yang dapat menyebabkan kanker dan mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan plastik yang tidak tepat guna sudah saatnya dihindari, seperti plastic kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus gorengan. Plaktik salah lainnya, menjadikan plastik sebagai pembungkus ketupat yang akan direbus.
Demikian juga penggunaan gelas plastic pada pembuatan kopi atau the panas, serta penggunaan kantong plastic untuk pembungkus makanan panas yang berkuah seperti: bakso, mi kuah, capcay, atau sup.
Meskipun belum ada data spesifik yang membuktikan praktik-praktik tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia, dikhawatirkan (apalagi untuk makanan yang menggunakan minyak/lemak) dapat mempermudah pindahnya komponen kimia pada plastik ke dalam makanan. Komponen tersebut berupa komponen monomer dari plastik dan juga komponen mikro, seperti: timbal yang terdapat pada plastik kresek hitam. 
5. Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine
Bahan melamin ternyata tidak semuanya aman bagi kesehatan kita dan dapat memicu kanker. Berdasarkan uji klinis terdapat sebagian merek produk melamine di Indonesia yang mengandung racun formaldehid atau formalin. Racun tersebut adalah merupakan hasil polimerisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan residu formaldehid yang menempel pada barang-barang tersebut. Apabila residu itu ikut nimbrung masuk ke dalam perut badan kita melalui makanan dan minuman, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit lain yang sangat berbahaya.
Nah, marilah kita menjaga diri dan mulai waspada dengan lebih peduli terhadap kemasan makanan yang digunakan. Ada baiknya kita membawa wadah khusus makanan dari rumah ketika membeli makanan. Hal itu selain mengurangi resiko kemasan berbahaya juga mengurangi pemakaian plastik yang saat ini mengakibatkan tingginya sampah di Indonesia. [ds/islampos/organisasi.org]
#Lebih baik mencegah, daripada mengobati J
#Sehat itu murah, dan sakit itu mahal J
#Salam sehat untuk kita semua J
Sumber:
Made Astawan. 2012. Jangan Takut Makan Enak. Jakarta: Kompas
https://www.islampos.com/waspadai-bahaya-yang-disebabkan-oleh-kemasan-makanan-138434/

1 komentar:

  1. No Deposit Casinos USA 2021 | Best No Deposit Bonus Codes
    Most 폴 댄스 도끼 Casino 사설토토사이트 Sites 2021 ✔️ Top No Deposit Bonuses Codes. 5. 10bet Lincoln Casino. Lincoln 해외에서 축구 중계 사이트 Casino 7 포커 · 888 Casino. · Caesars Casino.

    BalasHapus

Tiada hari tanpa berkarya dan bermanfaat untuk orang lain

Blogger news

Blogger templates